Panitia Jak-Japan Matsuri Diminta Pakai Baju Khas Betawi
Festival Jak-Japan Matsuri 2016 digelar di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Pusat. Berbagai kebudayaan Jakarta dan Jepang ditampilkan dalam perhelatan tahunan yang digelar kali ke delapan di tahun ini.
Dulu tahun pertama saya pakai kebaya encim dan pakaian jepang, sekarang saya pakai pakaian Jepang
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan, perayaan Jak-Japan Matsuri setiap tahunnya semakin berkualitas. Pada kesempatan ini, Sylvi meminta kepada panitia dan Kedutaan Jepang, agar pada penyelenggaran festival selanjutnya mereka menggunakan pakaian khas Betawi. Seperti sadariah untuk laki-laki dan kebaya encim untuk wanitanya.
Jak-Japan Matsuri Diharap Banyak Datangkan Turis"Dulu tahun pertama saya pakai kebaya encim dan pakaian jepang, sekarang saya pakai pakaian Jepang. Kami harap tahun depan panitia juga pakai baju khas Betawi," katanya, Sabtu (3/9).
Sylvi menambahkan, dua tahun lagi Indonesia-Jepang akan merayakan 60 tahun hubungan diplomatik. Pada kesempatan itu diharapkan perhelatan Jak-Japan Matsuri bisa lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
"Jadi jangan hanya dua hari saja digelar. Tetapi bisa ditambah jadi lima hari," ucapnya.
Ketua Panitia Jak-Japan Matsuri, Kobayashi Kazunori mengaku sangat mendukung usulan Sylviana. Karena itu, ia mempertimbangkan pantia untuk mengenakan pakaian khas Betawi pada penyelenggaran tahun mendatang.
"Kami nanti akan mencoba menggunakan pakaian Betawi. Mungkin tahun depan," tandasnya.
Pantauan Beritajakarta.com pada acara ini tidak hanya kebudayaan Jepang saja yang ditampilkan. Beberapa kebudayaan Betawi, seperti tari selamat datang juga ditampilkan.